Ini adalah bagian terakhir dari panduan dropship lokal. Saya sengaja menulis semua panduan ini dalam materi yang paling mendasar, dan sedikit sekali membahas mengenai hal-hal teknis. Karena hal-hal teknis sangat mudah dipelajari, misalnya melalui Youtube. Hal-hal yang fundamental justru kadang sering kita lupakan, sayangnya hal fundamental ini justru yang akan membawa kita bertahan menghadapi segala perubahan.
Sebelum memulai, untuk mengingatnya, ini artikel-artikel yang sudah saya tulis sebelumnya:
- Bagian Pertama: Apa Itu Dropship?
- Bagian Kedua: Riset Produk
- Bagian Ketiga: Facebook Ads
- Bagian Keempat: Marketplace
Dan ditulisan terakhir ini, saya akan menjabarkan bagian paling penting dalam memulai bisnis dropship.
Setelah satu tahun lebih fokus di dropship lokal, saya mengambil kesimpulan bahwa bagian paling penting dalam bisnis dropship adalah RISET PRODUK.
Kita boleh tidak menguasai ilmu copywriting. Kita boleh tidak menguasai ilmu Facebook Ads. Atau yang lainnya.
Tapi kita tidak bisa tidak menguasai ilmu RISET PRODUK. IT’S A BIG NO!!
Kemampuan untuk melakukan riset produk, baik secara manual seperti yang pernah saya jabarkan di artikel sebelumnya, ataupun menggunakan tool adalah hal yang wajib.
Kalau di artikel mengenai riset produk sebelumnya saya sudah menjelaskan langkah-langkah untuk melakukan riset produk melalui marketplace seperti Tokopedia, dan sampai sekarang cara seperti itu memang WORKS!!
Hanya saja ada beberapa kelemahan mendasar dengan cara melakukan riset produk dengan cara seperti itu. Yaitu, kita tidak bisa melihat data transaksi harian, mingguan dan bulanan dari suatu produk. Karena data seperti ini hanya disediakan oleh pihak marketplace dan hanya bisa diakses melalui API marketplace-marketplace tersebut saja.
Lalu, apa sebenernya fungsi untuk melihat data transaksi tersebut?
Fungsinya adalah untuk melihat apakah suatu produk masih berada dalam kondisi “TREND” atau “BASI”. Produk yang selama seminggu atau sebulan konsisten ada sales atau transaksi setiap hari, bisa kita simpulkan bahwa produk itu memang masih dalam kondisi trend. As simple as that.
Saya contohkan langsung. Lihat gambar di bawah.
Dari gambar di atas, terlihat bahwa produk celana tersebu terjual hingga 4,5rb pcs.
Pertanyaannya, itu data kapan? Apakah sampai sekarang masih terjadi penjualan? Apakah setiap hari produk tersebut ada penjualan? Bagaimana penjualan produk tersebut selama 7 hari terakhir?
Data-data PENTING seperti itu yang tidak bisa kita dapatkan apabila hanya menggunakan marketplace untuk melakukan riset produk, karena data tersebut hanya disediakan lewat API marketplace.
Ketidaktahuan data seperti ini membuat kita terkadang salah mengambil langkah (baca: produk). Kenapa?
Contoh kasus nyata:
Saya menemukan produk dengan penjualan tinggi di Tokopedia. Namun, saya menganggap bahwa produk tersebut pasti sudah berada dalam kondisi “BASI” karena banyak toko di Tokopedia yang menjual produk tersebut dan masing-masing toko mempunyai penjualan yang tinggi untuk produk tersebut. Sehingga akhirnya saya tidak mempromosikan produk tersebut.
Atau sebaliknya.
Saya menemukan produk dengan penjualan tinggi di Tokopedia. Kemudian saya coba promosikan melalui Facebook Ads. Setelah beberapa hari dan utak-atik iklan saya, ternyata masih tidak menghasilkan banyak penjualan, dan setelah dicek, ternyata meskipun penjualannya banyak, tapi produk tersebut sudah berada dalam kondisi “BASI” atau istilahnya “saturated”.
Dengan adanya data-data seperti transaksi harian tersebut, masalah-masalah diatas bisa diminimalisir. Misalkan, ada produk yang menurut pengamatan kita “ENGGAK BANGET” buat dijual. Tapi setelah dicek datanya, ternyata ada penjualan besar terus setiap hari.
Dan ternyata setelah coba diiklankan, hasilnya profit, meskipun harus melalui beberapa alur terlebih dahulu karena merupakan produk yang jarang diiklankan di Facebook.
Intinya, ketika kita masuk ke ranah jualan online seperti ini, maka DATA ADALAH SEGALANYA. Kita tidak bisa sekedar berasumsi, “Owh.. Produk ini mah kayaknya gak laku”, atau “Alahh.. Produk ini gak mungkin buat dijual”, atau “Palingan juga udah basi nih produk.. Udah saturated”.
Saran saya, jangan membuat asumsi seperti itu. Mari bermain dengan data.
Tidak jarang, tidak adanya penjualan bukan karena iklan yang buruk, atau cara closing yang jelek, tapi justru karena produk yang memang jelek.
Karena itu, menyadari betapa pentingnya RISET PRODUK ini, maka saya mendevelop tool/software yang bisa membantu saya para pemain toko online, khususnya pemain dropship lokal di Indonesia, baik yang baru memulai ataupun yang sudah lama bermain di ranah dropship ini.
Gambar di atas adalah contoh beberapa data yang bisa disajikan oleh RisetPro. Dari data tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa produk ini mempunyai tingkat konversi yang tinggi, dan laris. Namun, laris saja belum tentu, karena kita harus memastikan bahwa produk tersebut MASIH LARIS hingga saat ini. Oleh karena itu, di RisetPro disediakan data statistik penjualan selama 30 hari terakhir.
Data transaksi harian inilah yang memvalidasi bahwa produk tersebut MASIH LARIS hingga saat ini. Data seperti ini yang tidak ditampilkan oleh marketplace-marketplace seperti Tokopedia dan Bukalapak.
Untuk review singkatnya, bisa dilihat video di bawah:
RisetPro sendiri akan launching InsyaAllah tanggal 11 Desember 2017. Silahkan bagi yang ingin masuk ke waiting list untuk mendapatkan harga spesial, bisa masuk ke Telegram Grup Tanya Jawab RisetPro.
Kemudian, bagi yang ingin mulai jualan online, saran saya, mulailah dari sekarang, dari hal sederhana. Jangan berpikir terlalu rumit atau mengkhawatirkan hal-hal yang sebenernya tidak perlu dikhawatirkan terlebih dahulu. Mari kita sederhanakan saja.
Untuk memulai jualan online, kita hanya butuh:
- Produk yang bisa dijual. Lebih baik lagi apabila produknya sedang trend atau laris. Lakukan riset produk dengan benar.
- Calon pembeli. Apapun metode yang dipilih, entah melalui Facebook Ads maupun marketplace di Indonesia.
Sudah 2 hal itu saja. Kita hanya butuh dua hal diatas untuk memulai jualan online. Sekali lagi, jangan memikirkan hal-hal tidak penting yang justru membuat kita malah mundur.
Singkat kata, tulisan ini merupakan artikel terakhir untuk seri Panduan Dropship Lokal. Semoga apa-apa yang dijabarkan disini dapat membantu rekan-rekan semua untuk memulai berjualan melalui media online.
Silahkan share bila dirasa bermanfaat. 🙂
Assalamualaikum mas Bayu, dari uraian di atas saya bisa menyimpulkan bahwa pentingnya riset produk untuk mendapatkan produk yg sedang trend, itu kira kira yg bisa saya tangkap.
Yg ingin saya tanyakan apakah bisa kita menggunakan google trend untuk mendapatkan hasil seperti yg di tawarkan melalui software Riset pro? Terimakasih. Mohon pencerahannya.
Maaf, ini bukan mas Bayu. Haha..
Yup.. Riset produk itu penting banget..
ini yang sering saya lupakan “riset produk” taunya cuma asumsi…sangat membantu sekali mas artikelnya terima kasih
Aku mau belajar dropsip tpi d bimbingan dulu gimna cara jualannya
apakah riset.pro masih available dan terus di Develop ? apakah saat ini bisa bergabung ?
Sekarang udah gak dijual mas