Panduan Belajar Dropship Lokal: Riset Produk

Di artikel sebelumnya, saya sudah membahas mengenai apa itu dropship dan apa-apa saja yang harus disiapkan untuk memulai bisnis dropship ini.

Kali ini, saya akan membahas bagaimana cara kita mencari suatu produk yang berpotensi untuk dijual.

Riset produk merupakan hal yang fundamental apabila kita ingin memulai bisnis dropship. Produk yang baik dan menarik akan dapat memasarkan dirinya sendiri. Ibaratnya seperti itu.

Sebelum melakukan riset produk, kita harus tahu terlebih dahulu karakteristik sumber pengunjung kita. Misal kita ingin memasarkan produk kita melalui Facebook Ads, maka kita harus mengetahui terlebih dahulu karakteristik pengguna Facebook. Atau apabila kita ingin memasarkan produk kita melalui marketplace-marketplace di Indonesia, kita harus mengetahui terlebih dahulu karakteristik pengguna marketplace tersebut.

Karakteristik Pengguna Facebook dan Marketplace

Kita menggunakan Facebook bukan ketika dalam keadaan sibuk, atau malah ada jadwal sendiri buat menggunakan Facebook. Kita menggunakan Facebook kebanyakan ketika sedang dalam kondisi menganggur. Misal, sedang antri di rumah sakit, sedang di kereta api, sedang nggak ada kerjaan di kantor. Intinya, kita menggunakan Facebook karena nganggur atau ingin menghabiskan waktu. Jarang sekali kita berbelanja di Facebook karena kebutuhan. Misal, kita butuh sepatu, kemudian kita mencari sepatu di Facebook. Sangat jarang sekali yang berperilaku seperti itu. Orang membeli suatu produk di Facebook karena orang tersebut melihat produk yang kita promosikan di Facebook dan terlihat di timeline atau newsfeed halaman Facebook mereka, kemudian apabila orang tersebut TERTARIK, maka orang tersebut akan berinteraksi dengan iklan kita, entah berkomentar, melakukan klik dan mengunjungi website atau bahkan langsung membeli.

Perkembangan marketplace di Indonesia mau tak mau merubah perilaku seseorang sebelum berbelanja. Dulu, sebelum banyak marketplace, kita terbiasa mencari suatu barang melalui mesin pencari seperti Google terlebih dahulu.

“sepatu adidas asli”

“sepatu adidas kw”

“rumah tipe 45 di depok”

Sering kan kita mengetikan kata kunci tersebut di Google. Tapi sekarang berbeda. Banyaknya pilihan marketplace dengan niche masing-masing membuat kita mempunyai channel favorit sendiri. Butuh rumah, kita langsung ke rumah123.com. Butuh tiket pesawat, kita langsung ke traveloka.com. Butuh baju, bisa ke zalora.com, tokopedia.com, atau lainnya.

Window shopping yang tadinya biasa dilakukan di mall-mall, sekarang cukup dengan menuju marketplace favorit, kemudian berselancar mencari barang-barang yang sekiranya menarik.

Pria ataupun wanita punya kebiasaan window shopping yang sama. Yang membedakan hanya kategori produk yang dicari saja. Pria biasanya mencari produk yang sesuai dengan hobinya. Sedangkan wanita… Well,, woman being woman.

Jadi, perbedaan karakteristik antara pengguna Facebook dan marketplace sebenarnya tidak terlalu signifikan. Orang-orang menggunakan marketplace karena iseng atau sedang nganggur (window shopping) dan memang butuh suatu barang. Kesimpulannya, orang-orang bisa membeli sesuatu di Facebook atau marketplace salah satu alasannya adalah karena mereka tertarik untuk membeli, meskipun tidak membutuhkan barang yang ditawarkan. Kata kunci disini adalah, “TERTARIK” –> “MENARIK”.

Setelah mengetahui karakteristik masing-masing sumber pengunjung (traffic source) kita, maka kita dapat menentukan produk-produk yang sekiranya sesuai.

Kemudian, darimana kita bisa mendapatkan produk atau barang yang bisa kita jual kembali dengan cara dropship??

Tentu saja dari marketplace-marketplace ini. *lol

Dari Tokopedia saja kita bisa mendapatkan banyak insight terkait dengan produk-produk yang bisa kita jual kembali.

Kategori Produk di Tokopedia
Kategori Produk di Tokopedia

Tokopedia menyediakan banyak kategori produk yang bisa kita telusuri. Tergantung kita ingin bermain di niche apa, tapi hampir semua niche ada disini.

Tentukan terlebih dahulu audience mana yang ingin kita incar, apakah audience wanita atau pria?, kemudian tentukan niche apa yang ingin kita mainkan. Setelah itu, baru kita mencari produk yang sesuai dengan audience dan niche tersebut di Tokopedia.

Untuk melakukan riset produk yang menarik untuk kita jual kembali, kita juga bisa menggunakan marketplace-marketplace seperti Tokopedia ini.

Subkategori Produk Tokopedia
Subkategori Produk Tokopedia

Digambar diatas, misalnya saya sudah menentukan untuk bermain di audience perempuan, dan niche fashion. Dari sekian banyak kategori produk di fashion wanita, misalnya saya pilih Celana.

Sorting Produk Berdasarkan Penjualan Terbanyak
Sorting Produk Berdasarkan Penjualan Terbanyak

Setelah memilih sub kategori celana, Tokopedia akan menampilkan produk-produk yang termasuk kedalam kategori celana tersebut.

Untuk melihat produk mana yang paling laris, kita bisa mengurutkan berdasarkan “penjualan”, sehingga nantinya produk-produk yang tampil di halaman depan merupakan produk dengan penjualan terbanyak.

Filter Produk
Filter Produk

Setelah mengurutkan berdasarkan produk yang penjualannya paling banyak, kita bisa melakukan filter tambahan untuk mengerucutkan produk sesuai dengan keinginan kita.

Filter-filter yang bisa kita gunakan:

  1. Harga. Misalnya kita ingin menjual kembali, kita bisa mencari produk yang murah, misal di rentang harga 40-100rb.
  2. Kota. Kita bisa memfilter kota tempat supplier produk, misalnya dengan memilih kota-kota besar saja supaya ongkos kirimnya murah.
  3. Review. Dilakukan apabila kita ingin produk-produk yang tampil adalah produk dengan review yang bagus.

Misal disini saya melakukan filter:

  1. Kota Jabodabek saja.
  2. Review bintang 4 dan 5 di cek.

Artinya, nanti produk-produk yang tampil adalah produk yang mempunyai penjualan terbanyak yang tokonya ada di area Jabodetabek, dan mempunyai review bintang 4 dan 5 saja.

Tampilan Setelah di Filter dan Sorting
Tampilan Setelah di Filter dan Sorting

Bisa dilihat, produk yang tampil sekarang merupakan produk dengan penjualan paling banyak, minimal mempunyai review bintang 4 dan berada di kota Jabodetabek. Disini misalnya saya coba melihat produk jogger pants atau celana jogger, karena fotonya terlihat menarik.

Contoh Produk Yang Dipilih
Contoh Produk Yang Dipilih

Perhatikan kotak yang dilingkari. Bisa dilihat dibagian “Lihat” dan “Terjual”, artinya dari sekitar 99.800 orang yang melihat produk ini, menghasilkan sekitar 4500 transaksi. Dari data ini terlihat bahwa celana jogger ini sedang diminati.

Kenapa data ini penting? Karena alur pengunjung marketplace adalah sebagai berikut:

Pengunjung datang –> Ketik kata kunci –> Melihat produk

atau

Pengunjung datang –> Buka kategori –> Melihat produk

Ketika selesai mengetikan kata kunci atau membuka kategori, marketplace akan menampilkan produk-produk yang tersedia. Disitu akan ada banyak sekali produk, dan pastinya pengunjung akan melihat atau memilih produk yang menurut dia menarik. Disini artinya visualisasi dari produk sangat penting.

Inilah mengapa data “Terlihat” dan “Terjual” merupakan data yang penting. Banyaknya orang yang melihat dan membeli menandakan produk tersebut sudah menarik secara visual atau memang sedang banyak dicari.

Selain itu, baca juga review orang-orang yang sudah membeli produk ini, karena dari review ini sedikit banyak akan terlihat kualitas dari produk dan supplier atau produsen ini.

Oke, setelah itu kita bisa melihat kualitas supplier kita ini dari informasi penjual berikut.

Informasi Penjual Produk
Informasi Penjual Produk

Dari data di atas, apa artinya??

  1. 100% transaksi sukses artinya setiap transaksi dari customer ke toko online tersebut berakhir dengan kesuksesan, atau tidak ada yang cancel.
  2. 100% diskusi dibalas artinya setiap ada diskusi, selalu dibalas oleh toko online tersebut. Berarti toko online tersebut responsif.
  3. 90% pesan dibalas artinya toko online tersebut responsif juga ketika ada yang bertanya melalui inbox.
  4. 24 menit waktu pesan dibalas artinya toko online tersebut responsif dan tidak membutuhkan waktu terlalu lama untuk membalas inbox kita.

Pilihlah supplier yang mempunyai tingkat responsif tinggi, sekaligus transaksi sukses tinggi. Karena ketika terjadi sesuatu yang diluar rencana kita, mereka bisa dengan cepat memberi respon ke kita.

Setelah mendapatkan produk dan satu supplier, kita harus mencari supplier lain dengan produk yang sama, misalnya disini “Jogger Pants”.

Cari Supplier Kedua dan Ketiga
Cari Supplier Kedua dan Ketiga

Tujuan dari mencari supplier kedua, dan mungkin ketiga ini adalah supaya ketika stok barang di supplier pertama habis, kita masih tetap bisa melakukan transaksi dengan supplier kedua dan ketiga ini.

Beberapa hal yang biasanya saya lakukan setelah menemukan supplier:

  1. Menghubungi via inbox untuk melakukan akad. Akad disini adalah untuk memberitahu ke supplier tersebut, bahwa salah satu produk dari tokonya akan kita jual dengan metode dropship dengan mengambil keuntungan XXX persen. Dan kemudian tanyakan, apakah dia setuju?. Apabila setuju, maka kita bisa lanjut untuk menjual produk dari supplier tersebut.
  2. Meminta kontak WhatsApp. Tujuan meminta kontak WhatsApp adalah supaya ketika ada hal yang mendesak, supplier kita ini bisa cepat merespons. Ada beberapa supplier yang tidak berkenan memberikan kontak WhatsAppnya, tapi sebagian supplier di Tokopedia tidak keberatan untuk memberi kontak WhatsAppnya. Apabila tidak diberi, maka mau tidak mau kita harus menghubungi supplier hanya melalui Tokopedia saja.
  3. Meminta foto versi high resolution. Apabila foto yang tampil di Tokopedia sekiranya kurang bagus resolusinya, maka mintalah ke supplier untuk mengirimkan versi resolusi tinggi ke kita melalui email.

Cara riset produk diatas juga berlaku di marketplace lain, karena data yang disajikan tidak jauh berbeda. Silahkan gunakan marketplace lain apabila kita ingin mendapatkan insight-insight baru.

Di artikel berikutnya, saya akan membahas mengenai traffic source, dimana saja dan bagaimana kita menjual produk yang sudah kita pilih ini.

You May Also Like

mm

About the Author: Andika Chandra

30 Comments

          1. Bagaimana tips dan trik beriklan di Toped mas andika, dan apakah ada tool yg bisa mengkopi produk suplier kita yg banyak bgt itu ke toko kita? Makasih

Leave a Reply

>