Bagaimana Investor Mendapatkan Keuntungan dari Startup

Jum’at malam, dua minggu kemarin, mata kuliah e-Business kedatangan dosen tamu, mas Agung dari East Ventures. East Ventures ini adalah salah satu investor startup-startup di Indonesia, lebih luas lagi di Asia Tenggara. Beberapa startup di Indonesia yang didanai oleh East Ventures antara lain Tokopedia, Traveloka, IDNTimes, dan yang terbaru Limakilo.

Mata kuliah ini salah satu mata kuliah favorit saya, karena memang kerjaan saya sehari-hari ada di bidang online business. Ditulisan ini, saya akan share beberapa hasil dari kuliah gabungan tersebut. Dan buat yang ingin mengetahui seluk-beluk mengenai dunia startup, silahkan baca sampai selesai. Salah satu alasan kenapa saya membuat artikel ini adalah, karena seringkali saya temukan pertanyaan-pertanyaan seperti, “Investor ngehasilin duit dari startupnya gimana caranya ?”, atau “Faktor apa aja sih yang dilihat investor sebelum memutuskan untuk melakukan pendanaan ke startup ?”.

Startup dan Investor

So, pertanyaan pertama adalah APA SIH STARTUP ITU ?? Apa bedanya dengan UKM ??

Startup adalah perusahaan yang didesain untuk bertumbuh dengan cepat, sehingga fokus mereka adalah GROWTH. Berbeda dengan UKM yang fokus dengan PROFIT. Jadi kalau anda punya sebuah usaha yang fokusnya ke pertumbuhan dengan cepat, maka layak disebut sebagai startup. Itulah kenapa, kebanyakan startup adalah yang bergerak dibidang teknologi. Karena teknologi memungkinkan sebuah perusahaan bertumbuh dengan sangat cepat.

Banyak startup di Indonesia yang mendapatkan pendanaan besar dari para investor. Pertanyaan kedua, APA SAJA YANG DILIHAT PARA INVESTOR DARI SEBUAH STARTUP ?

Ada 3 hal utama yang dilihat para investor ketika mereka ingin melakukan sebuah pendanaan;

  1. Talent. Para investor melihat talent-talent yang berada didalam sebuah startup. Semakin baik talent yang ada, semakin besar nilai kepercayaan mereka terhadap startup tersebut. Salah satu hal yang dilihat adalah leadership dari founder startup. Bagaimana cara mereka memecahkan masalah, apa yang akan mereka lakukan bila terjadi masalah. Selain itu, latar belakang pendidikan mereka juga penting, dengan latar belakang pendidikan yang baik, para investor lebih mudah percaya dengan startup tersebut. Makanya jangan heran, kalau startup-startup ini ramai-ramai berusaha menjaring talent-talent yang potensial.
  2. Market. Melihat seberapa besar pasar dari startup tersebut. Para investor cenderung mengejar startup yang mempunyai pasar global, bukan sekedar lokal. Jadi, kalau anda punya startup yang pasarnya global, well… Kaki anda selangkah di depan ketimbang pesaing…
  3. Capital. Melihat jumlah modal pokok yang disetor oleh pemilik startup.

Pengaruh founder juga berperan penting bagi pendanaan sebuah startup. Mereka suka founder yang ambisius (in good term), founder yang tahu tujuan dari perusahaan ini, dan bersemangat pastinya. Jadi, kalau anda sedang berminat mencari pendanaan, silahkan tanyakan 3 hal utama diatas ke diri sendiri terlebih dahulu.

Dumb Money vs Smart Money

Ada beberapa tipe investor, mereka yang sekedar ngasih pendanaan atau biasa disebut dumb money, dan mereka yang ngasih pendanaan sekaligus pendampingan atau biasa disebut smart money. Pemilihan tipe ini penting bagi startup, dan disarankan pilihkan yang tipe smart money. Karena mereka masuk kedalam startup kita sebagai PARTNER, bukan sekedar INVESTOR. Contoh di East Ventures, mereka punya yang namanya “Founder Community”, dimana para founder dari startup yang mereka naungi berkumpul dan melakukan diskusi-diskusi yang berhubungan dengan dunia mereka, selain itu mereka juga melakukan pendampingan seperti memecahkan masalah bersama ketika terjadi masalah pada startup.

Bagaimana Investor Mendapatkan Hasil Dari Investasi Mereka ?

Mungkin banyak yang bertanya-tanya, dengan menggelontorkan uang sebanyak itu, bagaimana mereka mendapatkan timbal baliknya ? Sederhananya, investor masuk kedalam startup itu murni BISNIS. Jadi, apa yang mereka tanam, mereka ngarep dapet balikan juga. Hehehe…

Ada beberapa cara gimana mereka dapetin duit dari hasil investasi mereka. Biasanya disebut “pintu keluar”, artinya mereka narik duit mereka. Sebelumnya, saya jelasin terlebih dulu, prosesnya diawal. Sederhananya seperti ini, investor kasih dana ke startup, kemudian startup tersebut kasih saham berapa persen sesuai dengan dana yang diberikan oleh investor, dan sesuai kesepakatan bersama.

Ada beberapa cara investor kemudian mendapatkan uang dari startup yang mereka danai tersebut.

  1. IPO (Initial Public Offering). Ketika startup yang mereka danai tersebut sudah go-public, dan kemudian nilai sahamnya melebihi harga saham di awal ketika mereka melakukan perjanjian diawal investasi, investor bisa menarik dana mereka, atau menunggu hingga harga sahamnya melonjak tinggi. Misal, kesepakatan harga saham per-lembar diawal investasi adalah Rp3.000,- , kemudian mereka setuju membeli 1.000.000 lembar saham dengan nilai total Rp 3M. Kemudian setelah IPO, nilai saham mereka per-lembar jadi Rp20.000,-. Maka total nilai saham mereka jadi Rp20M!! Kebayang kan gurihnya ?!
  2. Mereka menarik dana ketika ada investor baru yang mendanai mereka. Misalnya, investor A mendanai startup Z, ketika pendanaan sudah mulai, investor C menarik dana mereka yang berada di startup Z, dengan nilai sesuai valuasi startup tersebut saat itu.

Menilai Valuasi Sebuah Startup

Untuk menilai sebuah perusahaan yang mempunyai cashflow yang jelas, mungkin tidak sulit untuk menentukan nilai valuasinya. Tapi untuk startup, tidak bisa menilai berdasarkan cashflow perusahaan saja. Ada banyak pertimbangan. Salah satu pendekatan untuk menilai valuasi adalah dengan menggunakan Market Multiple. Sederhananya seperti ini, investor dan pihak startup bertemu, kemudian mendiskusikan nilai awal startup tersebut berdasarkan potensi perkembangan, nilai aset saat ini, termasuk didalamnya aset karyawan atau talent. Setelah menemukan nilai awal, mereka akan mendiskusikan faktor pengali nilai tersebut. Sesuai kesepakatan, bila faktor pengalinya adalah 8, maka nilai awal x 8 = nilai valuasi mereka saat ini.

Terlihat menggiurkan memang membangun sebuah startup. Tapi, tidak melulu soal uang, karena salah satu value yang harus diberikan oleh startup adalah memecahkan suatu masalah yang sifatnya global. Bagaimana dengan kehadiran startup tersebut, banyak pihak yang diuntungkan dan mendapatkan win-win solution.

Next time, saya mau bahas salah satu startup favorit saya, bagaimana melalui startup tersebut bisa berpotensi merubah proses bisnis pertanian di Indonesia.

Semoga artikel ini bermanfaat, dan menjadi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan mengenai startup sebelumya.

 

You May Also Like

mm

About the Author: Andika Chandra

5 Comments

  1. itu kalau 1 investor ya om. Tolong paparin kalau multiple investor, kayak Gojek saat ini, mungkin ada 10 investor termasuk google dan djarum . Masih gak masuk logika saya yg ilmunya cetek. Untung gojek seberapa sih sampa investor rame2 nanam puluhan triliun .. dan investor itu nanti dpt untungnya saham jugakah. Startup jg sampe kapan bakar uang ???

Leave a Reply

>